Sabtu, 13 September 2014

contoh kajian literatur jurnal

Kajian Literatur
Judul jurnal acuan yang digunakan adalah Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Rasio(CAR), Operating Effeciency Ratio(OER), Non Perforing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio(LDR). Sementara variabel dependennya adalah kinerja keuangan. Metode penelitian yang dalam jurnal acuan adalah penelitian eksplanasi, dengan alat uji regresi berganda. Berikut merupakan review penelitian sejenis dengan jurnal acuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Candra Puspita Ningtyas pada tahun 2012 berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan”. Sampel dari penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk  dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk pada Periode 2009-2012. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kinerja keuangan secara rata-rata dari kedua bank dilihat dari semua rasio (permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas) menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk lebih baik daripada kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.
Penelitian yang dilakukan oleh Hodijah pada tahun 2009 berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui Pendekatan Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah Indonesia”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah Indonesia pada periode 2004-2008. Berdasarkan Hasil analisis pada:
-    Rasio likuiditas memperlihatkan bahwa Quick Ratio dari ketiga bank syariah mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri, hal ini menunjukkan kemampuan bank dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan pada Bank Syariah Mega Indonesia rasio ini menurun sehingga kinerja keuangannya belum baik.
-    Hasil analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio dari ketiga bank syariah berada diatas standar minimum dari Bank Indonesia, hal ini menunjukkan permodalan dari ketiga bank dapat dikatakan baik.
-    Hasil analisis rasio rentabilitas menunjukkan Return On Asset yang baik karena rasionya berada di atas rasio minimum yang ditetapkan Bank Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Aqidah Asri Suwarsi pada tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh Loan To Assets Ratio, Rate Of Return On Loan Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Pembiayaan”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Syariah Mandiri pada periode 2004-2006. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data:
-          hasil uji t pada masing-masing variabel menunjukkan bahwa Loan to Assets Ratio (LAR) berpengaruh positif terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
-          Rate of Return on Loan Ratio (RRLR) tidak berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri
-          Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
-          Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Eni Srihastuti pada tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah (Studi Kasus Di Bank Syariah Mandiri)”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Syariah Mandiri pada periode 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh:
-          Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa variabel CAMEL berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan bank.
-          Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa :
·         Variabel EARNING dan LIQUIDITY yang berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan bank (ROE), sedangkan variabel CAPITAL, ASSET, MANAGEMENT, tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan bank (ROE). Hal ini terjadi karena rasio yang dipakai sebagai proksi ataupun indicator untuk variabel managemen, asset dan capital bukan merupakan rasio utama dalam penilaian tingkat kesehatan bank menurut Camel,sehingga tidak mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ROE. Di samping itu adanya larangan bagi bank syariah untuk melakukan transaksi langsung di bursa saham juga  memberikan efek pada kebijakan yang diambil bank, perputaran Asset yang lambat, serta minimnya pertambahan capital yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya ROE.
·         Variabel CAPITAL dan EARNING yang berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan bank (ROA), Sedangkan variabel ASSET, MANAGEMENT, LIQUIDITY tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan bank (ROA). Hal ini terjadi karena rasio yang dipakai sebagai indicator bukanlah rasio utama dalam penilaian kesehatan bank menggunakan metode CAMEL, sehingga rasio – rasio tersebut tidak cukup kuat untuk bisa mempengaruhi kinerja keuangan bank (ROA).
·         Variabel CAPITAL dan MANAGEMEN yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank (PERTUMBUHAN LABA). Sedangkan variabel ASSET, EARNING, LIQUIDITY tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan bank ( pertumbuhan laba) karena rasio yang digunakan sebagai indikator bukanlah rasio utama dalam penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan metode CAMEL sehingga rasio tersebut tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kinerja keuangan bank ( Pertumbuhan Laba)
Penelitian yang dilakukan Yunanto Adi kusumo pada tahun 2008 yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007 (Dengan Pendekatan Pbi No. 9/1/Pbi/2007)”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Syariah Mandiri pada periode 2002-2007. Dilihat dari keseluruhan rasio keuangan selama 6 periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan BSM tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industry keuangan. Serta BSM memiliki kemampuan keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan pengendalian resiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri perbankan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
-          Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) mencerminkan bahwa BSM sangat kuat sehingga jika terjadi kerugian pihak bank dapat menanggung kerugian tersebut dengan modal yang dimiliki
-          Rasio kualitas aktiva produktif (KAP) menunjukkan bahwa BSM belum dapat mengelola aktiva produktif  yang dimilikinya dengan baek karena aktiva produktif BSM yang diklasifikasikan dalam perhatian khusus kurang lancar, diragukan bahkan macet selama 6 periode perhitungan rata-rata sebesar 5%.
-          Dilihat dari rasio Net Operating Margin (NOM) ini menunjukkan bahwa BSM merupakan bank syariah yang memiliki tingkat profitabilitas sangat baik.
-          Rasio Short Term Mismatch (STM) ini menunjukkan bahwa BSM dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa mengganggu kebutuhan likuiditas bagi nasabah
-          Rasio Sensitivitas Terhadap Resiko Pasar (MR) ini menunjukkan bahwa kemampuan BSM untuk mengcover resiko yang muncul akibat dari perubahan nilai tukar sangat lemah dan penerapan manajemen resiko pasar yang diterapkan tidak efektif dan tidak konsisten. Sehingga BSM sangat beresiko jika melakukan tarnsaksi valuta asing.
laporan keuangan dari perusahaan ABC (nama disamarkan) dalam bentuk neraca dan laporan laba/rugi yang diperoleh dari Bank BRI Syariah cabang Y



no
Judul/Peneliti/Tahun
Variabel Penelitian
Hasil/ Temuan
Alat Analisis
Perbedaan
Persaamaan
1
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berdasarkan
Analisis Rasio Keuangan
(Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012). Candra Puspita Ningtyas. 2012
·         Variable dependen: kinerja keuangan.
·         Variable independen:
a)      Rasio permodalan
b)      Rasio Kualitas Aktiva Produktif
c)      Rasio Rentabilitas (Earning)
d)     Rasio Likuiditas (Liquidity)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kinerja keuangan secara rata-rata dari kedua bank dilihat dari semua rasio (permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas) menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk lebih baik daripada kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.

menggunakan metode regresi linear berganda.


2
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui Pendekatan Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas
Pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,
Dan Bank Mega Syariah Indonesia. Hodijah. 2009
·         Variable dependen: kenerja keuangan melalui pendekatan Likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
·         Variable independen :
a)      Quick ratio
b)      Loan to deposit ratio
c)      Primary ratio
d)     Capital adequacy ratio
e)      Return on assets
f)       Return on equity
Berdasarkan Hasil analisis pada:
-    rasio likuiditas memperlihatkan bahwa Quick Ratio dari ketiga bank syariah mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri, hal ini menunjukkan kemampuan bank dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan pada Bank Syariah Mega Indonesia rasio ini menurun sehingga kinerja keuangannya belum baik.
-    Hasil analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio dari ketiga bank syariah berada diatas standar minimum dari Bank Indonesia, hal ini menunjukkan permodalan dari ketiga bank dapat dikatakan baik.
-    Hasil analisis rasio rentabilitas menunjukkan Return On Asset yang baik karena rasionya berada di atas rasio minimum yang ditetapkan Bank Indonesia,

Menggunakan analisis regresi linear berganda


3
Kinerja Rasio Keuangan Perbankan Islam Dan Perbankan Konvensional. Amrizal. 2013





4
Pengaruh Loan To Assets Ratio, Rate Of Return On Loan Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Pembiayaan. Aqidah Asri Suwarsi.
Variabel dependen:

menggunakan alat analisis regresi berganda


5
Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah
(Studi Kasus Di Bank Syariah Mandiri). Eni Srihastuti. 2013
·         Variabel dependen : kinerja perbankan(dalam penelitian ini diukur dengan pertumbuhan laba, ROA, ROE) .
·         Variabel Independen:
a.       Capital Adequacy Ratio (CAR);
b.      Non Performing Financial (NPF);
c.       RDI(Rasio Deposan Inti);
d.      REO (Rasio Efisiensi Operasional);
e.       FDR (Financial to Deposit ratio).
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji F menunjukkan bahwa
variabel CAMEL berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja keuangan bank.
Analisis linear berganda


6
Analisis Rasio Keuangan dalam  Mendukung Kelayakan Pembiayaan (Studi Kasus Pada Bank BRI syariah Cabang Yogyakarta. M Zally Ridha Faizal.2008





7
Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007
(Dengan Pendekatan Pbi
No. 9/1/Pbi/2007). Yunanto Adi kusumo. 2008
·         Variabel dependen: kinerja keuangan
·         Variabel independen:
a.       Rasio permodalan
b.      Rasio kualitas aktiva produktif (KAP)
c.       Rasio rentabilitas
d.      Rasio likuiditas
e.       Rasio sensitivitas terhadap resiko pasar (MR)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada:
-       Dilihat dari keseluruhan rasio keuangan selama 6 periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan BSM tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industry keuangan. Serta BSM memiliki kemampuan keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan pengendalian resiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri perbankan.
Menggunakan alat analisis regresi berganda




Tidak ada komentar:

Posting Komentar