Kajian Literatur
Judul jurnal acuan yang digunakan adalah Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Capital Adequacy Rasio(CAR), Operating Effeciency Ratio(OER), Non
Perforing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio(LDR). Sementara variabel dependennya adalah kinerja
keuangan. Metode penelitian yang dalam jurnal acuan
adalah penelitian eksplanasi, dengan alat uji regresi berganda. Berikut
merupakan review penelitian sejenis dengan jurnal acuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Candra Puspita
Ningtyas pada tahun 2012 berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan
Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan”.
Sampel dari penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero),
Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk
pada Periode 2009-2012. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kinerja keuangan
secara rata-rata dari kedua bank dilihat dari semua rasio (permodalan, kualitas
aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas) menunjukkan bahwa kinerja
keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk lebih baik daripada kinerja keuangan
PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.
Penelitian yang dilakukan oleh Hodijah pada
tahun 2009 berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui
Pendekatan Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Pada Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah Indonesia”. Sampel pada
penelitian ini adalah laporan keuangan pada Bank Muamalat Indonesia, Bank
Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah Indonesia pada periode 2004-2008.
Berdasarkan Hasil analisis pada:
- Rasio likuiditas memperlihatkan bahwa Quick Ratio dari
ketiga bank syariah mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir
peningkatan rasio pada Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri, hal ini
menunjukkan kemampuan bank dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik,
sedangkan pada Bank Syariah Mega Indonesia rasio ini menurun sehingga kinerja
keuangannya belum baik.
- Hasil analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa Capital
Adequacy Ratio dari ketiga bank syariah berada diatas standar minimum dari
Bank Indonesia, hal ini menunjukkan permodalan dari ketiga bank dapat dikatakan
baik.
- Hasil analisis rasio rentabilitas menunjukkan Return On Asset yang
baik karena rasionya berada di atas rasio minimum yang ditetapkan Bank
Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Aqidah
Asri Suwarsi pada tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh Loan To Assets Ratio, Rate
Of Return On Loan Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing
Terhadap Penyaluran Pembiayaan”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan
keuangan Bank Syariah Mandiri pada periode 2004-2006. Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data:
-
hasil uji t pada masing-masing variabel
menunjukkan bahwa Loan to Assets Ratio (LAR) berpengaruh positif
terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
-
Rate of Return on Loan Ratio (RRLR)
tidak berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri
-
Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh positif terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
-
Non Performing Financing (NPF)
berpengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
Penelitian
yang dilakukan oleh Eni Srihastuti pada tahun 2013 yang berjudul “Pengaruh
Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah (Studi Kasus Di Bank Syariah
Mandiri)”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Syariah
Mandiri pada periode 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
diperoleh:
-
Pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa variabel CAMEL berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja keuangan bank.
-
Pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa :
·
Variabel
EARNING dan LIQUIDITY yang berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan
bank (ROE), sedangkan variabel CAPITAL, ASSET, MANAGEMENT, tidak berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja keuangan bank (ROE). Hal ini terjadi karena
rasio yang dipakai sebagai proksi ataupun indicator untuk variabel managemen, asset
dan capital bukan merupakan rasio utama dalam penilaian tingkat kesehatan bank
menurut Camel,sehingga tidak mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
ROE. Di samping itu adanya larangan bagi bank syariah untuk melakukan transaksi
langsung di bursa saham juga memberikan
efek pada kebijakan yang diambil bank, perputaran Asset yang lambat, serta
minimnya pertambahan capital yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya ROE.
·
Variabel
CAPITAL dan EARNING yang berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan
bank (ROA), Sedangkan variabel ASSET, MANAGEMENT, LIQUIDITY tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan bank (ROA). Hal ini terjadi karena rasio
yang dipakai sebagai indicator bukanlah rasio utama dalam penilaian kesehatan bank
menggunakan metode CAMEL, sehingga rasio – rasio tersebut tidak cukup kuat
untuk bisa mempengaruhi kinerja keuangan bank (ROA).
·
Variabel
CAPITAL dan MANAGEMEN yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank
(PERTUMBUHAN LABA). Sedangkan variabel ASSET, EARNING, LIQUIDITY tidak
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan bank ( pertumbuhan laba)
karena rasio yang digunakan sebagai indikator bukanlah rasio utama dalam
penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan metode CAMEL sehingga rasio tersebut
tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kinerja keuangan bank ( Pertumbuhan Laba)
Penelitian
yang dilakukan Yunanto Adi kusumo pada tahun 2008 yang berjudul “Analisis
Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007 (Dengan Pendekatan
Pbi No. 9/1/Pbi/2007)”. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan Bank
Syariah Mandiri pada periode 2002-2007. Dilihat dari keseluruhan rasio keuangan
selama 6 periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan BSM
tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan
kondisi perekonomian dan industry keuangan. Serta BSM memiliki kemampuan
keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan
pengendalian resiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri
perbankan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum (KPMM) mencerminkan bahwa BSM sangat kuat sehingga
jika terjadi kerugian pihak bank dapat menanggung kerugian tersebut dengan
modal yang dimiliki
-
Rasio kualitas
aktiva produktif (KAP) menunjukkan bahwa BSM belum dapat mengelola aktiva
produktif yang dimilikinya dengan baek
karena aktiva produktif BSM yang diklasifikasikan dalam perhatian khusus kurang
lancar, diragukan bahkan macet selama 6 periode perhitungan rata-rata sebesar
5%.
-
Dilihat dari
rasio Net Operating Margin (NOM) ini menunjukkan bahwa BSM merupakan bank
syariah yang memiliki tingkat profitabilitas sangat baik.
-
Rasio Short
Term Mismatch (STM) ini menunjukkan bahwa BSM dapat memenuhi kewajiban jangka
pendeknya tanpa mengganggu kebutuhan likuiditas bagi nasabah
-
Rasio
Sensitivitas Terhadap Resiko Pasar (MR) ini menunjukkan bahwa kemampuan BSM
untuk mengcover resiko yang muncul akibat dari perubahan nilai tukar sangat
lemah dan penerapan manajemen resiko pasar yang diterapkan tidak efektif dan
tidak konsisten. Sehingga BSM sangat beresiko jika melakukan tarnsaksi valuta
asing.
laporan keuangan dari perusahaan ABC
(nama disamarkan) dalam bentuk neraca dan laporan laba/rugi yang diperoleh dari
Bank BRI Syariah cabang Y
|
no
|
Judul/Peneliti/Tahun
|
Variabel Penelitian
|
Hasil/ Temuan
|
Alat Analisis
|
Perbedaan
|
Persaamaan
|
|
1
|
Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berdasarkan
Analisis Rasio Keuangan
(Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Dan PT. Bank Syariah
Mandiri, Tbk Periode 2009-2012). Candra Puspita Ningtyas. 2012
|
·
Variable dependen: kinerja keuangan.
·
Variable independen:
a)
Rasio permodalan
b)
Rasio Kualitas Aktiva Produktif
c)
Rasio Rentabilitas (Earning)
d)
Rasio Likuiditas (Liquidity)
|
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kinerja
keuangan secara rata-rata dari kedua bank dilihat dari semua rasio
(permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas)
menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk lebih baik
daripada kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk.
|
menggunakan metode regresi linear berganda.
|
|
|
|
2
|
Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui Pendekatan Likuiditas,
Solvabilitas, Dan Rentabilitas
Pada
Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,
Dan Bank Mega Syariah Indonesia. Hodijah. 2009
|
·
Variable dependen:
kenerja keuangan melalui pendekatan Likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas.
·
Variable independen :
a)
Quick ratio
b)
Loan to deposit ratio
c)
Primary ratio
d)
Capital adequacy ratio
e)
Return on assets
f)
Return on equity
|
Berdasarkan Hasil analisis pada:
- rasio
likuiditas memperlihatkan bahwa Quick Ratio dari ketiga bank syariah
mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada
Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri, hal ini menunjukkan kemampuan bank
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan pada Bank
Syariah Mega Indonesia rasio ini menurun sehingga kinerja keuangannya belum
baik.
- Hasil
analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio dari
ketiga bank syariah berada diatas standar minimum dari Bank Indonesia, hal
ini menunjukkan permodalan dari ketiga bank dapat dikatakan baik.
- Hasil
analisis rasio rentabilitas menunjukkan Return On Asset yang baik
karena rasionya berada di atas rasio minimum yang ditetapkan Bank Indonesia,
|
Menggunakan analisis regresi linear berganda
|
|
|
|
3
|
Kinerja Rasio Keuangan Perbankan Islam Dan Perbankan
Konvensional. Amrizal. 2013
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengaruh Loan To Assets Ratio, Rate Of Return On Loan Ratio,
Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran
Pembiayaan. Aqidah Asri Suwarsi.
|
Variabel dependen:
|
|
menggunakan alat analisis regresi berganda
|
|
|
|
5
|
Pengaruh
Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah
(Studi Kasus Di Bank Syariah Mandiri). Eni Srihastuti. 2013
|
·
Variabel dependen : kinerja
perbankan(dalam penelitian ini diukur dengan pertumbuhan laba, ROA, ROE) .
·
Variabel Independen:
a.
Capital Adequacy Ratio (CAR);
b.
Non Performing Financial (NPF);
c.
RDI(Rasio Deposan Inti);
d.
REO (Rasio Efisiensi Operasional);
e.
FDR (Financial to Deposit ratio).
|
Berdasarkan
hasil penelitian bahwa Pengujian hipotesis dengan
menggunakan
uji F menunjukkan bahwa
variabel
CAMEL berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja keuangan bank.
|
Analisis linear berganda
|
|
|
|
6
|
Analisis Rasio Keuangan dalam
Mendukung Kelayakan Pembiayaan (Studi Kasus Pada Bank BRI syariah Cabang
Yogyakarta. M Zally Ridha Faizal.2008
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Analisis
Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007
(Dengan
Pendekatan Pbi
No. 9/1/Pbi/2007). Yunanto Adi kusumo. 2008
|
·
Variabel dependen: kinerja
keuangan
·
Variabel independen:
a.
Rasio permodalan
b.
Rasio kualitas aktiva produktif
(KAP)
c.
Rasio rentabilitas
d.
Rasio likuiditas
e.
Rasio sensitivitas terhadap resiko
pasar (MR)
|
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada:
-
Dilihat dari keseluruhan rasio
keuangan selama 6 periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan
BSM tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi
perubahan kondisi perekonomian dan industry keuangan. Serta BSM memiliki
kemampuan keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha
dan pengendalian resiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada
industri perbankan.
|
Menggunakan alat analisis regresi berganda
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar